Dont Judge the Book Only by Its Cover

Don’t Judge the book by its cover. Yup …. Pasti sudah sering ya denger pepatah londo ini. Pepatah yang sebaiknya tidak diartikan secara harafiah, karena kalau beli buku seringnya aku selalu ngeliat covernya dulu hehehe. Nah menurut para ahli menerjemahkan pepatah ini sebaiknya begini, “Don’t judge a person only by his/her appearance!!” Bener kah? I dunno.. tapi itulah yang barusan kualami. Semoga dengan berbagi kisah ini, ada pelajaran yang bisa kita ambil bersama. 🙂

Ceritanya sudah seminggu ini partner sejatiku alias budhe penjual sayur nggak muncul. Entah karena sering hujan di pagi hari atau ada alasan lain budhe sayur yang sellau keliling kompleks perumahanku menghilang ditelan bumi. 😛 Tanpa ada budhe sayur maka dapurku pun sunyi senyap, tak ada kompor menyala yang berarti nggak ada masakan tersaji untuk keluarga. Bingung, sedih, so pasti. Mau ke pasar jaraknya jauh dari rumah. “Kan tinggal naik motor atau mobil?” Hiks….Mobil kan dipake si abang ke kantor.  Kuakui dengan kepala tertunduk, “aku nggak bisa bawa motor, huuuaaaa…..” So singkat cerita demi tercapainya keluarga yang sehat dan bahagia, abang pun bersedia pulang awal supaya malamnya bisa mengantarku ke pasar terdekat.

kia_picantoSetelah si merah kesayangan diparkir aku langsung menuju ke penjual sayur, sedangkan abang dan Nadia pengen cari buah katanya, so berpisahlah kami. Setelah belanja kebutuhan selama seminggu aku langsung balik ke parkiran sambil menunggu abang. Sambil menunggu aku duduk sambil memandangi lalu lalang orang-orang di pasar. Ada dua orang sosok yang berbeda dari pembeli lainnya. Dua orang lelaki dengan wajah dan dandanan persis seperti preman pasar. Wahh hati rasanya udah dag dig dug dhueer.. panic!! Malam, perempuan, sendirian, mojok di depan mobil, di pasar pula. Sebuah kombinasi yang mengerikan. Langsung terbayang hal-hal negative sambil terus berdoa dan berharap semoga abang segera datang. Alhamdhulilah abang datang, tapi dari jauh sudah kulihat wajah abang kelihatan panic.

“Kunci mobil dimana ya dek?” abang bertanya panic. Nah loe!! Siapa yang sempet mikirin kunci mobil? Begitu turun dari mobil tadi, aku langsung mencari tukang sayur, bahkan pamitan sama abang pun nggak hihihi… (jangan ditiru yah). Setelah kami cari di dalam mobil, kesana dan kemari, kunci tetep belum ketemu. Terus gimana mau pulang ini??? Mau marah sama kecerobohan abang juga nggak bisa, toh ini bukan salahnya juga (kecuali kalo ketinggalan di dalam mobil ya). Akhirnya kami coba menyusuri jalanan yang sudah kami lewati, tapi tetep kunci itu nggak ketemu. 😦

Dalam kepanikan dua mas-mas mencurigakan tadi mendekati kami. Aku sudah berfikir negative mereka akan memanfaatkan kepanikan kami yang pasti sempat dilihatnya. Ternyata eh ternyata….. “Mas… sampeyan kelangan kunci yo?” tanya seorang mas. Rupanya saat sedang berjalan salah soerang mas itu melihat kunci tergeletak di tanah. Seorang mas memutuskan untuk membiarkan saja kunci itu dijalanan, tapi mas yang satu lagi melarang. Mas itu kasihan pada kami yang pasti sedang kebingungan. Dia melihat mobil kami platnya H, mereka fikir kami dari luar kota. Akhirnya mereka putuskan untuk berhenti dan mencari mobil dengan petunjuk plat mobil yang tertera di STNK. Mereka berdua akhirnya memutuskan duduk di samping warung sambil menunggu kami kembali.

Andaikan mereka berdua berniat jahat saat itu sunguh sangat mudah. Kunci mobil ada ditangan mereka bahkan lengkap dengan STNK nya. Tak ada yang akan memperhatikan bila mereka masuk dan membawa lari mobil kami, tapi mereka memutuskan melakukan yang sebaliknya.

Masyaallah… ternyata masih ada orang jujur di sekitar kita. Orang yang dari luar tampaknya nggak menyakinkan, bahkan hampir seperti penjahat, preman pasar yang sempat aku pikirkan sebelumnya. I was wrong… so totally wrong!! Di balik kostum dan wajahnya yang mengerikan itu tersimpan hati yang jujur, niatan tulus ingin membantu orang lain yang kesusahan. Alhamdhulilah kami masih dipertemukan dengan orang baik malam itu, sungguh beruntung kami. Nggak habis rasa syukur kami karena Allah telah menyelamatkan kami, menolong kami melalui sosok dua lelaki yang bahkan tak kami kenal.

Alhamdhulilah kunci mobil kembali ke tangan dan kami pun bisa pulang dengan selamat. Sebelum pulang, kami berikan sedikit uang tanda terima kasih pada kedua penolong kami dan tentu saja doa semoga kedua lelaki bertampang Rambo namun berhati hello kitty ini diberi limpahan rezeki oleh Allah, amiiinn… Makasih ya mas, sungguh kalian berdua sudah membuka mata dan hatiku. 🙂

50 thoughts on “Dont Judge the Book Only by Its Cover

  1. wah salut sama mas-mas tersebut
    kalau mau jahat mudah sekali … hawong stnknya di gantungan kunci

    semoga semakin banyak orang yang seperti ini
    semoga kita semua semakin hati hati

    salam saya mbak Muna

    Like

  2. wah ibuku pernah kaya gini. Udah gitu yang nganterin ibu-ibu (maap) lusuh. Sempet ngga mau bukain pintu rumah, eh ternyata ibunya itu nyalain remot mobil. Dan dia balikin ke alamat yang ada di STNK. Wah langsung di sekolahin gratis anak ibu itu sama ibuku, walaupun tadinya sempet takut juga mau bukain pintu. Memang ngga boleh ya mak kita lihat orang dari penampilannya

    Like

  3. alhamdulillah… masih terselamatkan oleh pria2 berwajah rambo berhati rinto.. #eh.. qiqiqi..
    oya mbak, kenapa klo mo mau menuju sini dari link namamu yg ada di komen2 selalu saja nyasar di arab.com ya?

    Like

  4. Kalau mamanya nadia mewek seperti apa ya? Pasti glosoran dan guling guling di tanah 😀
    Alhamdulillah jeng, sebenarnya masih banyak koq orang baik di negeri ini.

    Like

  5. Saya menemukan istilah baru, wajah rambo hati hello Kittty wakakakaka
    kalaupun dia mau membawa lari mobilnya kan gak ada yang curiga, wong kunci dan STNK ada ditangannya. Namun dunia ini masih ada orang baiknya, gak perlu judge orang buruk semua

    Like

    • hahahaha… itulah caraku menggambarkan mas2 yg baik itu. nggak akan ada yg tahu kalo dia emang pengen bawa mobil saya, dasarnya jujur… semoga kedua mas2 itu dapet banyak rejeki dari ALlah 🙂

      Like

Leave a comment