“Malu aku jadi orang Indonesia. Makin hari bukannya makin maju malah makin kacau. Korupsi makin menggila, yang ada dipikiran para pejabat cuma mengeruk uang rakyat demi kepentingan sendiri. Orang kaya makin jaya, orang miskin makin tersisih. Nggak beda sama pemerintahnya, rakyat Indonesia pun seperti kehilangan jati dirinya. Dimana orang Indonesia yang dulu katanya rama? Sekarang kena senggol dikit aja main bacok, main tawur. Sama sekali nggak ada rasa toleransi. Kalau ada kesempatan aku pengen kerja diluar negeri lagi. Ilmu dan jerih payahku sepertinya lebih dihargai disana.”
Kalimat-kalimat penuh nada kekecewaan melihat keadaan bangsa Indonesia pastinya sudah sering sekali kita dengar. Seperi petikan kalimat diatas yang merupakan petikan percakapanku dengan seorang saudara yang pernah bekerja diluar negeri. Dari nada bicaranya aku bisa simpulkan kalau dia merasa kecewa dengan tanah airnya. Pertanyaan selanjutnya apakah kita puas hanya dengan kecewa, pesimis, tanpa melakukan apapun?
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk lebih menghargai dan mencintai tanah air kita. Meskipun kita bukan diplomat, atlet, atau ilmuan yang bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional kita masih bisa kok berkontribusi untuk kemajuan Indonesia. Masak sih? Gimana tuh caranya?
Seribu Satu cara mencintai Indonesia
Ada seribu satu cara yang bisa kita lakukan untuk membuktikan kecintaan kita pada Indonesia dan semuanya harus dimulai dari diri kita sendiri. Kita bisa berkontribusi untuk kemajuan Indonesia dengan kemampuan kita masing-masing. Para guru bekerja mencerdaskan bangsa, murid menuntut ilmu setinggi mungkin, karyawan bekerja giat dan tepat waktu, pengusaha memperkenalkan produk Indonesia keluar negeri, seniman mengangkat budaya lokal di festival internasional, dan banyak sebagainya. Intinya semua orang berkontribusi dengan caranya masing-masing.
Semua permasalahan pasti ada solusinya. Bukan hanya menghujat lalu masalah selesai tapi coba lihat apa yang sudah kita perbuat untuk memperbaiki keadaan. Saat kita menunjuk kesalahan orang lain sebenarnya keempat jari lainnya mengarah pada kita sendiri. Kita pasti kesal melihat sampah berserakan dimana-dimana. Nah kita sendiri sudah buang sampah pada tempatnya belum? Sebel saat menghadapi kemacetan lalu lintas itu biasa, yang luar biasa kalau kita berlalu lintas dengan tertib supaya keruwetan lalu lintas segera terurai. Lebih memilih make calo daripada mengurus dokumen kependudukan sendiri. Bukankah berarti kita juga turut menyuburkan praktik korupsi? Kenapa tidak meluangkan sedikit waktu untuk mengurus semuanya sendiri. Meskipun repot dan ribet tapi rasanya puas lho saat bisa melalui semua proses itu sendiri. Banyak hal yang nampaknya kecil bila kita konsisten melakukannya pasti berdampak besar lho. 😉
Ini Caraku, Apa Caramu?
Kalau aku punya cara tersendiri untuk mencintai negeri tercintaku ini. Sebagai seorang ibu yang doyan traveling aku sudah mengenalkan keindahan alam Indonesia pada Nadia sejak kecil. Dimulai dari usia 4 bulan, aku mengajak Nadia dalam hampir semua perjalanan dan petualangaku. Kami mendaki gunung, menyusuri hijaunya perbukitan dan perkebunan, berkejaran dengan ombak di pantai, berenang di danau, menjelajah gua, semua demi mengenalkannya pada alam Indonesia. Harapannya jelas, dengan mengenal alam sejak kecil akan tumbuh rasa cinta dan empati pada alam. Ketika rasa cinta pada alam sudah mengakar dalam hati secara otomatis anak akan lebih menghargai dan menjaga lingkungan sekitarnya. Anak-anak tak butuh banyak teori tentang nasionalisme. Tak perlu kita menjelaskan panjang lebar tentang keragaman budaya, bahasa, dan agama pada anak-anak, perlihatkan saja secara langsung agar mereka dapat melihat dengan jelas dan menghargai arti keragaman tersebut.
Nadia memang lahir dan tumbuh besar di lingkungan Islam tapi bukan berarti dia tidak boleh mengenal dan menghargai agama lain yang ada di Indonesia. Aku membawa Nadia mengunjungi Masjid, Candi, Pura, Gereja, dan tempat ibadah lainnya untuk mengenalkan padanya bahwa ternyata ada juga lho orang yang berbeda keyakinan dengan kita tapi kita bisa hidup berdampingan dengan baik dengan mereka. Aku membawanya ke berbagai tempat dan melihat banyak wajah dari berbagai suku agar Ia melihat ternyata di sekitar kita nggak hanya orang Jawa. Ada berbagai macam etnis dan suku yang hidup berdampingan dengan damai di Indonesia.
Hidup terasa lebih indah bila kita saling menghargai perbedaan. Satu warna saja akan terasa membosankan. Banyak warna bergabung akan menjadi pelangi yang indah. Bukankah Allah telah menciptakan manusia bersuku-suku agar kita saling mengenal satu sama lain? Bukan warna kulit atau kekayaan yang membedakan manusia dimata Allah, namun derajat ketaqwaannya. (QS. Al Hujurat 49: 13). Petikan ayat diatas cocok sekali dengan semboyan bangsa kita, Bhineka Tunggal Ika. Berbeda-beda tetapi tetap satu. Satu nusa, satu bangsa, banyak suku, banyak budaya semua melebur dalam Indonesia. 🙂
Sebagai seorang blogger yang bercita-cita menjadi travel blogger aku ikut aktif mengenalkan Indonesia ke manca negara lewat catatan perjalananku. Indonesia punya Raja Ampat dan Pantai Iboih yang merupakan spot diving terbaik dunia. Indonesia juga punya G Land dan Pulau Nias yang ombak pantainya jadi buruan para surfer dunia. Indonesia punya kawah Ijen yang memliki blue fire, sebuah fenomena yang hanya ada di dua tempat didunia, Kutub Utara dan Indonesia. Indonesia punya Gunung tertinggi di Asia, Gunung Jaya Wijaya, dan masih banyak lagi kekayaan alam Indonesia yang luar biasa memukau.
Setiap kali bertemu dengan turis asing aku tidak lupa beramah tamah dan mempromosikan keindahan Indonesia pada mereka. Jangan sampai mereka cuma mentok di Bali. Masih banyak banget tempat indah di Indonesia yang sayang banget untuk dilewatkan. Saat ke Canada dulu, aku sempet ngobrol dengan seorang turis dari Perancis dan dia nggak tau lho Indonesia itu dimana. Therlalu! Waktu aku bilang Bali baru lah dia ngeh. “Ohh… so Indonesia is in Bali?” tanya si bule
Gubraaakkk!!! Rupanya Bali lebih terkenal dari Indonesia sendiri. Aku nggak tersinggung si malah merasa berarti promosi kita masih kalah dengan negara tetangga sesama. Kalau bukan kita yang mengenalkannya pada dunia luar, siapa lagi? So setiap ada kesempatan memperkenalkan Indonesia akan aku gunakan sebisaku. Indonesia terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja. Seorang teman kuliahku yang asli dari China (Tiongkok) bahkan tergila-gila dengan keindahan Indonesia dan berharap bisa kembali ke Indonesia lagi. Masihkah kita malu jadi orang Indonesia?
Nasionalisme itu ada di dada setiap saat. Bukan cuma waktu nonton bola atau ketika lagu daerah kita diklaim negara lain. Nasionalisme itu bisa diwujudkan dalam setiap perbuatan kita sehari-hari. Stop talking and start acting! Berbuatlah sebisamu demi kemajuan bangsa. Yuk kita galakkan 3M seperti kata Aa’ Gym: Mulai dari yang kecil, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari sekarang. Yes! I love Indonesia. 🙂
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Aku dan Indonesia.
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan :Aku Dan Indonesia di BlogCamp
Dicatat sebagai peserta
Salam hangat dari Surabaya
LikeLike
Terima kasih juga pakdhe 🙂
LikeLike
Wesss, mbak Mun benar2 petualang sejati.
Indonesia bagian mana yg belum dikunjungi mbak Muna ? ke bromo lagi mbaaaak.
LikeLike
Masih ngidam berat ke Ranu Kumbolo ni mas 😦
LikeLike
caraku cukup menjaga lingkungan sekitar aja agak tetap berseri, hehe
LikeLike
Cara yg super ^^
LikeLike
Yeaaayyy…jalan-jalan ke pelosok negeri ini emang menumbuhkan cinta Indonesia. Mau jalan-jalan kemana lagi Nadia? *gabung dooong
LikeLike
Yuk tante…lg pengen bgt ke Karimun Jawa nie :p
LikeLike
setuju, Mak. Hanya sekedar malu tanpa kita berbuat apapun untuk merubahnya menjadi positif, sama aja bohong, ya 🙂
LikeLike
sekecil apapun kontribusi kita insyaallah akan membawa kebaikan utk Indonesia. Merdekaa 🙂
LikeLike
Mbak Muna emang kakinjalan, udah ke mana-mana pulak. Fotonya cabtik2 banget, Mbak. Ada banyak mencintai Indonesia ^_^
LikeLike
Sama kan kita…si kaki gatal 😉
LikeLike
fotonya imutimut 🙂 hhe
LikeLike
Makasih 🙂
LikeLike
Yes, I love Indonesia, my lovely country. Yuk cintai negeri ini mulai dari 3 M!
Sukses ya, Mak! Fotonya cantik2 banget!
LikeLike
Makasih mbak. Idonesia emang luar biasa indah 🙂
LikeLike
Mulai dari yang kecil, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari sekarang. —> sepaket, eh sepakat 😀
LikeLike
Toss atuh kl gitu 😉
LikeLike
Foto-fotonya cantik, Mak. Apalagi hasil jepretan pribadi. Duh, jadi ngiri pengen leliling Indonesia. Ini tulisan inspiratif. Semoga menang. 🙂 *Melipir untuk cari inspirasi karena pengen ikutan giveaway Pakde juga. 🙂
LikeLike
Yuk mbak ikutan…ditunggu tulisanya 😉
LikeLike
Cintailah Indonesia, Cintai diri sendiri
LikeLike
Setuju 🙂
LikeLike
mak Muna kereeeen deehh… Makin cinta dgn Indonesia setelah baca tulisan ini! Btw, ikutan kompetisi blog Air Asia gak? info : http://www.naked-traveler.com. Semoga JUARA mak!
LikeLike
Iya nih..udah mulai ngedraft juga..doain menang ya ^^
Yuk ikutan juga 🙂
LikeLike
Stop talking and start acting ya Mak… *Love Indonesia too* 🙂
LikeLike
Hidup Indonesia 🙂
LikeLike
Teluk hijaunya cantik bangeeeettt 🙂
LikeLike
Bangeeeett mbak.harus banget kesana ^^
LikeLike
Bromoo aak pingin kesanaa. Menumbuhkan jiwa nasionalisme anak lwt traveling ya.. aku jugaa 🙂
LikeLike
Toss yuk ^^
LikeLike
Wihhh hebat mbakk,.. udah keliling2 yaa,…
LikeLike
Masih banyak yg belom mbak..satu2 insyaallah.doain ya ^^
LikeLike
Aamiin in dulu deh 😀
LikeLike
kalau gak baca informasinya apu pikir Vihara Bukit Lhumbin bukan di indonesia loh mbak
LikeLike
Hehe…iya mbak tu memang replikanya swedagon yg di Myanmar
LikeLike
suka banget kata-kata Nasionalisme itu ada di dada setiap saat.
LikeLike
Berharap selalu ada di dada kita mbak ^^
LikeLike
Mupeng sama tempat-tempat yang dikunjungi, kapan ya bisa ke sana 🙂
Indonesia memang tanah air beta.
LikeLike
Hehe…aku doakan mbak Indah jg bisa mrlihat keindahan alam Indonesia ^-^
LikeLike
Hmmm, aku cinta Nadia!!!!
LikeLike
Hhhmmm…. aku mo culik Bumiiii :p
LikeLike
Iya Mak, Bali lebih tenar dibanding Indonesianya sendiri ya hihihihi.
Gudlak ngontesnya 😉
LikeLike
Sejak dulu brgitu mbak..semoga sekarang makin banyak orang kenal Indonesia ^^
LikeLike
Foto2nya cantik2 banget. Mak Muna emang traveler banget. Nyaris ke semua tempat yah dah dikunjungi. Yang belum yang mana mak?Mupeng asli aku liat tulisan ini
LikeLike
Wah masih banyak mbak..Indonesia luaass bgt.berharap dari Sabang sanpai Merauke bisa terjejak semua. Yg paling pengen tu ke Papua ^-^
LikeLike
Setuju, Diajeng… Ada beribu cara mencintai negeri ini… Jempol utk caramu, terlebih mengenalkan Nadia pada kekayaan negrinya… Sukses di kontes Pakde ini yaa…
LikeLike
Terima kasih mbakku syang. Ditunggu kiriman nangkanya ya ….
Teteuuupp :p
LikeLike
cara mencintai Indonesia’nya keren. Bisa traveling,sekaligus bisa mengingat kekuasaan Tuhan ya 🙂
LikeLike
mupeng ke teluk hijau banguwangi *salahfokus*. iya mak, apalagi masa-masa capres ini, mumet baca status caci maki dan hujat, gak komen apapun soal capres dikira sok bijak …cape deh…
LikeLike
Cara mencintai Indonesia yang asyik sekaligus menyenangkan 🙂
LikeLike
mau ke negara manapun perginya, tetep indonesia emg terbaik 🙂
LikeLike
Sipp…. indonesia tanah air beta
LikeLike
Nadia itu mau nari apa? Cantik sekali….
Indonesia memang keren banget…. dan kita memang harusnya bangga menjadi bangsa Indonesia ya Mak 🙂
LikeLike
Nari suwe ora jamu tante hehehe…
LikeLike
Aku cuma bisa mengenalkan Indonesia melalui ijol2an kartu pos, Dekmun.
Foto Vihara dan Iboi-mu ciamik berat, bagi dooonk buat dibikin postcard, boleh ya ya yaaa 🙂
LikeLike
Dengan senang hati mbakyu…eh tapi ntu blm ada watermarknya ya?
LikeLike
Menyemai cinta Indonesia dengan unik Jeng Muna, hallo Nadia kebanggaan Indonesia selamat menjelajah bersama Bunda. Salam kenal
LikeLike
Salam kenal kembali…. ^-^
Yuk kabarkan keindahan Indonesia pada dunia ^-^
LikeLike
Indonesia is mine one of the favorite destination…
LikeLike
foto-fotonya bikin terkesima….kapan ya sy bisa traveling ke LN bareng keluarga
LikeLike