A Place Called Home

“Mimpi kita hari ini adalah kenyataan hari esok.”
(Hasan Al Banna)

 

Dear readers …

Kalian punya impian nggak? Sepertinya sebagian besar pembaca blogpost ini akan serempak bilang “PUNYA.” 🙂 Aku yakin semua orang pasti punya impian dan cita-cita yang ingin dicapai. Tapi apakah impian itu hanya akan menjadi impian semata tanpa kita berusaha mewujudkannya? Ataukah kita akan mengerahkan seluruh kemampuan dan doa untuk dapat meraih mimpi? Pilihan itulah yang membedakan antara satu orang dengan lainnya.
Bagiku sendiri mimpi itu seperti bahan bakar. Mimpi yang selalu membuatku semangat melangkah dan menjalani hidup setiap harinya. Mimpi yang membuat hidupku semakin berwarna dan indah. Impian membuatku terus bergerak maju dengan optimis. Setiap pagi aku bangun dengan semangat dan keyakinan bahwa hari ini aku selangkah lebih maju. Aku yakin bila kita ,mengerahkan usaha sekuat tenaga dan berdoa sepenuh hati, maka Allah akan mengantarkan kita pada impian itu.

Ini mimpiku, apa mimpimu?
Kalau ditanya apa aja impianku, 24 jam rasanya nggak akan selesai deh. Memang harus aku akui aku ini pemimpi tingkat dewa. Aku punya begitu banyak impian dan cita-cita yang ingin kuwujudkan. Toh mimpi itu gratis, jadi buat apa mimpi setengah-setengah? Mimpi itu harus maksimal, harus sebesar mungkin. Tapi pastinya usaha meraihnya juga harus maksimal dong ya. 🙂 Sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, impian itu pasti terwujud kok. You just have to believe in yourself. 🙂
Salah satu impian yang seringkali aku ceritakan dalam postinganku adalah mimpi keliling Indonesia dan dunia. Harapannya semakin banyak orang mengamini doaku semakin giat usahaku meraihnya, dan semoga Allah segera mewujudkannya. Amiin 🙂

Me @ Vancouver city, Canada. one little step to see the world.  (koleksi pribadi)

Me @ Vancouver city, Canada. one little step to see the world.
(koleksi pribadi)

setelah Lombok, kemana lagi ya enaknya? ;) (koleksi pribadi)

setelah Lombok, kemana lagi ya enaknya? 😉
(koleksi pribadi)

Masih banyak banget impian yang sudah kurajut sejak dulu. Salah satunya adalah punya sebuah rumah. Rumah impianku bukanlah sebuah rumah yang luas dan besar, penuh dengan furniture mahal. Rumah impianku adalah rumah sederhana yang nyaman dan membuat penghuninya selalu rindu untuk pulang. Rumah kecil bergaya minimalis dengan beberapa foto perjalananku dan keluarga terpajang di setiap ruangannya.
Rumahku tak ubahnya seperti rumah pada umumnya. Ada ruang tamu, ruang keluarga, beberapa kamar, dan sebuah ruangan istimewa. Istimewa karena ruangan ini akan menjadi ruangan favorit untukku merasakan me time. 😉

Perpustakaan. Sebuah rumah yang didalamnya terdapat sebuah perpustakaan yang berisi buku koleksiku dengan sebuah jendela yang besar dan pintu menuju halaman yang hijau dan rindang. 🙂

Sejak kecil aku memang pecinta buku. Entah sudah berapa banyak buku yang aku miliki. Semua rak buku yang ada dirumahku sudah penuh sesak dengan buku dan sayangnya aku tidak berpikiran untuk berhenti melengkapi koleksiku. Selalu ada tempat untuk buku baru, begitulah keyakinanku. 😉
Suatu hari nanti aku harap bisa memiliki rumah dengan sebuah ruangan yang cukup luas untuk dapat dijadikan sebuah perpustakaan. Ruangan yang dipenuhi dengan buku-buku yang tertata rapi dan sebuah sofa empuk yang nyaman untukku membaca. Ruangan dimana cukup dengan duduk aku bisa berada diberbagai tempat dan menjadi apapun yang kuinginkan. Perpustakaan yang dapat dinikmati oleh semua orang. Syaratnya hanya satu; kembalikan buku pada tempat semula setelah membaca. 😉

pengen banget punya yg kaya gini @-@ (www.thegoodstuffgiude.com)

pengen banget punya yg kaya gini @-@
(www.thegoodstuffgiude.com)

Saat ingin mencari suasana baru atau sejenak beristirahat, aku hanya tinggal membuka pintu keluar dan melihat sebuah taman yang asri, penuh dengan bunga beraneka warna dan pepohonan yang rindang. Di halaman tersebut aku dapat duduk bercengkerama di bawah pohon yang rindang bersama dengan keluarga tercinta sambil menikmati matahari sore, mendengarkan gemericik suara air mancur yang berada di kolam ikan sambil menyantap kue-kue buatan sendiri. Halaman dimana aku melihat anak-anakku berlarian dengan riang, tertawa lepas, memetik buah-buahan segar langsung dari pohonnya, dan menikmati masa kecil mereka sepuasnya. Kelak aku berharap dapat melihat cucu-cucuku berlarian di tempat yang sama sambil tersenyum riang dan melambaikan tangan padaku.

suatu hari nanti, insyaallah :) (www.deasinrumahkeren.com)

suatu hari nanti, insyaallah 🙂
(www.deasinrumahkeren.com)

Rasanya cukup sulit mewujudkan mimpi memiliki property idaman ini. Harga tanah dan property terus meningkat setiap tahunnya sehingga kami harus memutar otak dan mengencangkan ikat pinggang sekencang mungkin agar dapat mewujudkan impian ini. Beberapa kesempatan untuk traveling pun harus dengan berat hati (sekali) aku lepaskan agar dapat membeli sepetak tanah yang kami impikan. Kami harus menabung dengan giat agar tanah impian kami dapat segera terbeli.
Letaknya memang cukup jauh dari pusat kota, tapi justru itulah yang aku inginkan. Rumah yang jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk kota untuk menikmati masa tuaku kelak. Tanah impian kami ini terletak di kaki gunung Ungaran. Udaranya sejuk, suasananya asri, dan yang pasti harganya masih cukup terjangkau kantong kami yang pas-pasan. 😛
Perjalanan masih panjang dan berliku. Masih banyak tanjakan dan tikungan yang harus kami lalui. Meskipun perjuangan meraih mimpi kadang melelahkan, senyuman anakku selalu berhasil menjadi penawar lelah dan putus asa. Bersama kesulitan ada kemudahan, bersama doa dan usaha ada impian yang tercapai. Aku akan terus berusaha mewujudkan mimpiku dan menjadikan doa dan usaha sebagai senjata pamungkas. Jangan pernah lelah bermimpi teman. Yakinlah Allah akan selalu bersama orang-orang yang sabar dan kuat. Mari bermimpi!

 

Punya impian besar yang ingin dibagi? Ikutan lomba blog mimpi properti yuk 😉

banner mimpi property

61 thoughts on “A Place Called Home

  1. aku pingin punya taman mbak. Mbak Muna maaf baru bisa mampir lagi nih sejak mudik kemarin jadi kelamaan cuti ngeblognya 🙂 btw mbak tulisan akhir ada sedikit typo dibagi tertulis dinagi

    Like

  2. Aku mau mimpi yg jadi kenyataan mak he he punya rumah minimal kyk fotomu di atas gt lah,,yg ada taman hijaunya gt he he,,sukses ngontesnya ya mak,,

    Like

  3. Impianku pengen punya rumah di atas tsnah 1000m.. Rumah itu nantinya sederhana saja ttp halamannya itu pengen bernuansa teduh..ada pepohonan buah2an..bisa tanam sayuran..juga byk bunga2.. Rasanya adem kali ya tinggal di rumah bernuansa spt itu.. Jauh dari hiruk pikuk kebisingan kota..

    Like

  4. Perpustakaan emang harus ada ya Bu, mosok (eks) bu dosen ga punya perpustakaan. Tapi gapapa sih ngemper ke perwil. Mimpi harus dikejar. Jia you! semangat semoga tercapai dan menang dalam kontes ini!

    Like

  5. aah..mimpi2 kita serupa, Muna… pantesan kita nge-klik yaa.. sesama pemimpi tk Dewa..hihi… Semoga satu demi satu mimpimu terwujudkan, Diajeng… dan semoga sukses di kontes ini yaa…

    Like

  6. Saya juga bermimpi punya rumah mungil dengan halaman dan kebun yang luas sehingga kalau kopdar asyik. Kebun ditanamai bunga dan buah yang enak agar peserta kopdar bisa membawa pulang oleh2 buah dari kebunku
    Semoga berjaya Jeng
    Salam sayang dari Surabaya

    Like

  7. Duuuh…mimpinya Mak….hampir sama, rumah dengan taman, perpustakaan keliling Indonesia…tapi yang terdekat sih mimpi punya rumah, karena masih ngekost…gak suka-llah nyampur orang tua kalau udah nikah begini…..bener2 ngiler….sementara rumah plus perpustakaan dulu itu sih, tak persempit mimpinya biar deket dulu 😀

    Like

Leave a comment