#Deardaughter, My Sweet Little Angel

Pertama membaca proyek #deardaughter yang dimulai oleh makpuh Indah Juliani Sibarani dan kemudian diteruskan oleh makmin lain di KEB membuat mama kembali mensyukuri kehadiranmu dalam hidup mama. Setelah akhirnya menerima tongkat estafet dari teman baru mama, mak Dian Ekawati Suryawan, sekarang tiba saatnya mama berbagi kisah indah tentangmu, cahaya kehidupanku, Nadia Aqilla. Kelak kalau Nadia sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang shalihah, bacalah surat yang dengan penuh cinta mama tulis untukmu nak, agar kau mengetahui betapa beruntunnya mama memilikimu. 🙂

nadia 4 monthsWhen Two Become One

Kehadiranmu sungguh merupakan kejutan besar dalam kehidupan mama kak. Bagaimana tidak, saat itu umur pernikahan mama dan papa baru masuk bulan keempat, saat itupun kami terpisah karena mama kuliah di Jogjakarta sedangkan papa bekerja di Surabaya. Tak seperti kebanyakan ibu yang begitu bahagia mengetahui kehamilan pertama mereka, mama luar biasa panic sayang. Maafkan mama ya nak, bukan mama nggak sayang Nadia tapi jadwal kuliah mama begitu padat, belum lagi membayangkan menjalani kehamilan ini sebatang kara dipavilion tempat kos mama. Alhamdhulilah kegalauan mama hilang berkat papa yang meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja karena ada Allah yang senantiasa menjaga kita semua. Berbekal keyakinan itu, bismilah mama jalani hari-hari bersamamu. Kakak ternyata janin yang sangat pengertian, tak sekalipun mama merasakan mual, muntah, bahkan pusing sejak awal kehamilan hingga melahirkanmu. Dengan penuh semangat setiap hari kita naik turun bis dari Jl. Kaliurang menuju Fakultas Ilmu Budaya UGM untuk menimba ilmu hingga akhirnya salah satu sahabat mama tante Merrisa Octora jatuh iba melihat kita, dan dengan baik hatinya mengantar dan menjemput kita setiap harinya. Pertolongan Allah selalu muncul disaat yang tepat ya nak. 🙂

 Mama yakin kakak akan tumbuh menjadi gadis yang cerdas karena kakak bahkan sudah merasakan bangku kuliah sejak dini. Masih ingatkah kakak saat sore hari kita sering berjalan keliling daerah Pogung raya sambil mencari menu makan malam? Kadang kita melihat wajah orang-orang yang prihatin melihat kita luntang lantung tanpa ada papa yang menjaga. Well..life must go on honey.. kita tetap menjadi tim yang baik dan kompak tanpa perlu merepotkan banyak orang.

Maafkan mama yang sering kali mengajakmu begadang karena harus mengerjakan tugas kuliah hingga memasuki bulan ke 8 kahamilan mama merasa tak sanggup lagi. Tugas kian menumpuk, badan yang kian berat, asma mama yang kambuh hampir setiap malam, dan kesepian yang begitu dalam membuat mama stress berat sehingga membuatmu ikutan stress dan mulai malas bergerak. Dimalam hari mama sering kali terbangun dan menangis karena kesepian dan merindukan papa, entahlan mungkin perubahan hormon membuat mama begitu sensitive.

Empat hari sebelum kehadiranmu didunia, mama meminta Jid dan Jidah (kakek dan nenek dalam bahasa Arab) untuk menjemput mama setelah sebelumnya minta izin pada beberapa dosen dan berjanji akan mengirim tugas via email. Sehari sebelum Idul Adha 2007, saat mama hendak shalat subuh ketuban yang melingkupimu daalam Rahim mama pecah. Air keluar deras sehingga Jid dan Jidah segera melarikan mama ke Rumah Sakit. Papamu yang saat itu ada di Surabaya begitu terkejut karena kau begitu tak sabar ingin melihat dunia. Peek season membuat papamu kehabisan tiket pesawat dan bis, sehingga terpaksa memilih kereta yang baru tiba di Semarang malam hari. Ya.. maafkan papa karena melewatkan proses kelahiranmu bahkan tak bisa mengadzanimu untuk yang pertama kalinya. Tugas itu diambil alih oleh Jid yang menemani mama sepanjang proses operasi. Papa baru bisa mengadzani dan menimangmu 12 jam setelah kau lahir kedunia. Mama memang melahirkanmu dengan proses operasi Caesar nak karena ketuban mama pecah tanpa ada proses pembukaan, sedangkan posisimu juga sungsang. Alhamdhulilah 18 Desember 2007, kakak muncul kedunia membawa senyuman dan cinta bagi seluruh keluarga. Seketika kau menjadi bintang terang dalam kehidupan kami.

when u were 10 months old :)

when u were 10 months old 🙂

Nadia Aqiila, My Little Angel

Tubuhmu begiu mungil nak sehingga mama tak berani menggendongmu. Kedatanganmu yang terlalu dini membuat berat lahirmu begitu kecil, hanya 2,55 kg, persis ambang terbawah berat lahir normal. Tangisanmu begitu keras saat meminta ASI yang belum juga keluar. Mama panic karena dirimu yang begitu kecil tak bisa langsung menikmati ASI, namun kita bukanlah orang yang mudah menyerah nak. Kesulitan itu kita atasi dengan baik setelah beberapa hari, ikatan cinta diantara kita mulai erat terjalin berkat ASI. Princess mama yang cantik, kami jatuh cinta padamu sampai-sampai segala ekspresi dan tingkah polahmu kami abadikan. Laptop mama dan papa penuh dengan wajah lucumu. Untuk bakat narsis ini pastilah menurun dari mama nak. Kakak begitu natural didepan kamera, setiap kali kamera mendekat kakak langsung tersenyum dengan manisnya… persisi seperti mama nak, hahahaha….

Nggak cuma menuruni bakat narsis mama, kakak juga ternyata hoby traveling seperti mama dan papa. Mungkin karena terbiasa naik bis Semarang-Jogjakarta sejak dalam kandungan ya hehe.. Traveling pertama kita adalah saat kakak masih 7 bulan, waktu itu kita mudik ke Aceh untuk pertama kalinya. Naik pesawat nggak rewel, perjalanan darat Langsa_Banda Aceh pun sama sekali nggak menyusahkan, Bravo Nadia. kakak juga nggak mengeluh dan berhasil naik dengan kaki sendiri hingga puncak Bromo, anak mama memang hebat. 🙂

Nadia sayang, kakak begitu cantik dan menggemaskan, namun saat malam tiba kakak nggak bisa berhenti menangis apapun yang mama lakukan. Rupanya lantunan shalawat dan tangan hangat Jid mu lah yang paling mujarab mengatasi tangismu. Sejak lahir kau memang begitu lengket dengan Jid nak, mungkin karena beliau lah orang pertama yang menggendongmu. Jangan lupa untuk selalu mengirim doa pada Jid dan Jidah ya sayang, mereka begitu mencintaimu nak.

Nadia, permata hati mama, ingatkah saat cobaan Allah datang menguji kita. Saat itu kau baru berusia 5 bulan. Mama baru saja membawamu untuk imunisasi DPT. Sekembalinya dari RS, saat dalam dekapan mama, tiba-tiba tubuhmu bergetar hebat dan matamu terbelalak, kakak mengalami kejang. Meskipun tak lebih dari 2 menit tapi itulah saat mama merasakan ketakutan yang luar biasa dan tak bisa berhenti menangis karena takut sesuatu terjadi padamu. Jid yang juga seorang dokter langsung menjadwalkan CT Scan untukmu. Tak pernah terbayang nak, harus melihat kepala mungilmu penuh dengan kabel yang merekam aktivitas otakmu sementara kakak terbaring tak sadar karena pengaruh obat bius. Saat itu mama hanya bisa menangis dan menggenggam tanganmu sambil terus memohon ampun dan meminta kesembuhan untukmu pada Allah. Alhamdhulilah hasil tes menyatakan kakak baik-baik saja, rupanya kakak alergi terhadap salah satu obat yang ada divaksin DPT. Sejak saat itu mama begitu khawatir sesuatu terjadi padamu nak, belum lagi karena ternyata kakak juga menuruni penyakit asma dari mama. Kalau ada satu hal yang mama sesali dalam hidup ini adalah menurunkan asma padamu, Maafkan mama yang membuatmu beberapa kali terbaring lesu di RS karena terserang asma yang parah. Semoga kakak tak menyesal punya mama yang penyakitan dan bahkan menurunkannya padamu. Mari kita jadikan ini sebagai ujian dalam hidup kita, semoga Allah senantiasa menjaga kesehatanmu nak, amiinn.

naik odong2 sambil gaya dong ;)

naik odong2 sambil gaya dong 😉

 

Nadia Aqiila, my little princes

Sayangku terima kasih karena selalu menjadi inspirasi terbesar dalam hidup mama. Ingatkah kakak saat mama mulai menyadari betapa mama telah jauh tertinggal dari teman-teman yang satu persatu mulai diwisuda. Kala itu mama frustrasi nak, antara harus mengasuhmu dan menyelesaikan thesis secepatnya. Mama jadi sering uring-uringan nggak jelas terutama saat menghadapi kenakalanmu. Maafkan mama yang harus meninggalkanmu bersama beberapa botol ASI karena harus bolak balik bimbingan thesis di Jogja. Setelah kelahiranmu mama memang memutuskan kembali ke Semarang, toh sudah tidak ada lagi jadwal kuliah jadi mama bisa menjagamu dengan baik. Situasi berat ini pernah mama tuliskan dalam postingan ini nak. Alhamdhulilah setelah satu tahun bolak balik Semarang-Jogjakarta dan menitipkanmu pada Jidah kuliah mama pun selesai nak. Ingatkah kakak menghadiri wisuda mama bersama papa, Jid, dan Jidah? Kakak bahkan belum genap 2 tahun kala itu. Terima kasih atas pengertianmu yang begitu besar pada mama. Nak tuntutlah ilmu setinggi mungkin karena ilmu lah yang akan menjaga dan mejamin kehidupamu kelak.

Nadia Aqiila, guru kehidupan mama

Sekali lagi maafkan mama yang sempat membuatmu tumbuh menjadi pribadi yang murung, cengeng, dan penakut. Situasi long distance marriage yang papa dan mama jalani rupanya sangat mempengaruhi psikismu. Tak lama setelah lulus, impian mama menjadi soerang dosen tercapai. Mama begitu bangga dan bahagia menjalani impian mama hingga mama seringkali lupa mencurahkan cinta mama padamu. Pagi hari mama begitu semangat mengejar cita-cita dan pulang dalam keadaan lelah. Rengekanmu yang sesungguhnya merindukan mama justru menyulut emosi mama, maaf ya nak kalau mama saat itu sering kali marah padamu. Mama ingat betul suatu hari ustadzah kakak di PG menyampaikan kondisi psikis kakak yang labil, saat itu seperti ada yang menampar mama keras-keras nak. Apa yang sudah mama lakukan sehingga membuatmu begitu menutup diri? Tangisanmu yang selalu pecah saat papa harus kembali ke Surabaya dan kembali berpisah denganmu membuat kengeyelan mama runtuh seketika. Karier macam apa yang mama kejar selama ini kalau sampai harus membuatmu begitu menderita?? Setelah melalui pemikiran panjang dan dalam, disertai dengan doa yang tak putus mama panjatkan pada Allah, mama akhirnya mantab melepaskan karier mama yang saat itu mulai bersinar dan menyusul papa ke Surabaya.

Ditahun kelima pernikahan, akhirnya mama dan papa bisa berkumpul bersamamu. Didalam rumah mungil kita disudut Surabaya, kita mulai merenda hari-hari penuh kebahagiaan. Mama bisa melihat dengan jelas kebahagiaan dimatamu. Tubuhmu yang dulu begitu kurus karena sangat susah makan mulai berkembang. Pipimu mulai tembem (seperti mama), tubuhmu mulai gembil berisi, saat itulah mama sadar kalau obat nafsu makan yang selama ini mama upayakan kesana kemari adalah papa nak. Berada disisi papa sungguh membuat fisik dan psikismu berkembang baik. Maafkan mama dan papa yang terlambat menyadari kebutuhanmu nak. Kepindahan kita ke Surabaya ternyata mengubahmu menjadi gadis yang luar biasa. Semakin cantik, semakin pintar, dan semakin berani, itulah kau saat ini nak. Tak perlu lagi minder nak, kau punya segalanya, terutama cinta dari mama dan papa. 🙂

 

katany kami ini seperti fotokopi bener ga sih??

katany kami ini seperti fotokopi bener ga sih??

Fly away…Reach up high my dear angel

Permata hati mama, tak pernah mama menyesali langkah yang mama tempuh nak. Mama mungkin melepaskan karier yang mama idamkan sejak dulu, tapi mama mendapatkan cinta yang utuh darimu dan papa. That’s all I need honey. 🙂 Toh saat ini mama masih bisa menulis dan mendapat proyek menerjemahkan sesekali waktu, lumayanlah untuk melepas suntuk. 😉 Semoga kelak kakak bisa dengan bangga mengatakan “Mamaku itu penulis terkenal lho, banyak bukunya yang bestseller.” Amiiinn…doakan mama ya sayang. 🙂

Sayangku maafkan mama bila sampai saat ini belum bisa menjadi mama yang baik bagimu dan belum bisa memberimu adik yang sangat kau inginkan. Mama tau nak betapa kakak sangat menginginkan adik laki-laki. Yuk kita terus berdoa semoga adik yang kakak tunggu-tunggu segera datang. Tetaplah menjadi gadis yang cerdas dan ceria. Jadikan shalat dan Al Quran sebagai pendamping disaat senang dan susahmu. Doa dan ibadahmu kelak akan menyinari kubur mama dan papa, insyaallah kita akan bertemu kembali di Jannah, amiin.. Anakku sayang… Ambil dan tiru apa yang baik dari kedua orang tuamu, maafkan kekurangan kami, dan berusahalah agar lebih baik dari kami. Semoga cita-cita mama mengelilingi bumi Allah yang indah indah bersamamu dapat tercapai.

Taukah kakak, arti nama Nadia dalam bahasa Arab adalah awal mula. Kakaklah awal kebahagiaan hidup mama dan akan seterusnya begitu. Nadia dalam bahasa Rusia juga berarti harapan. Kakak lah harapan terbesar mama. Terbanglah yang tinggi nak, raihlah semua asa dan cita-citamu dengan penuh semangat dan keyakinan. BIla kakak lelah ataupun sedih ingatlah doa dan cinta mama akan selalu ada dihati dan langkah kakak sampai kapanpun. My angel…. I love you with all my heart and soul, Forever and ever. 🙂

together forever, insyaallah

together forever, insyaallah

26 thoughts on “#Deardaughter, My Sweet Little Angel

  1. cantik sekali putrimu mak, semoga putri cantikmu selalu bahagia seperti doa di namanya jadi pelita hati sesuai harapan ayah bunda ya mak … hiks ikut terharu bacanya

    Like

  2. aku benciiii…benciiii… kenapa setiap kali baca surat2 #deardaughter dan #dearson selalu aja sukses termewek-mewek 😉

    aku juga sering merasa bersalah mak ninggalin kedua anakku untuk bekerja. namun Alhamdulillah kondisiku mungkin masih lebih beruntung, enggak long distance marriage sepertimu, jadi masih mendapat dukungan penuh dan tetap bisa berkumpul bersama-sama setiap hari. peluk cium dulu aaahh buat Nadia dan mamanya muuuaaahhh…

    Like

    • Mang berat yah ninggalin anak untuk kerja, tapi semua pilihan pasti ada plus minusnya. Yg terbaik untukku belum tentu baik utk org lain. yg penting hapy menjalani keputusan kita.
      Makasih peluk ciumnya tante, Nadia& mama juga mo kasih peluk &cium juga ahh buat tante Uniek& anak2nya mmuuuuaaaahhhh:)

      Like

  3. Waaahhh, harusnya kemaren aku ketemu sama nadia di papuma ya Mbak..
    Nadia cantik banget sih, kayak mamanya 🙂
    Mbak, surat ini udah dibacain sama nadia belum?
    Peluk cium buat Nadia ya Mbak..
    Terharu baca suratnya, mewekkkk

    Like

  4. Nadia cantiiiiiik, mirrrrip banget sama Mamanya 🙂
    InsyaAlloh, Nadia jadi anak yg kuat dan tangguh ya, Nak, seperti Mamamu yang kuat dan tangguh kuliah meski sedang hamil besar. Wah, ceritany kurleb sama Mak kayak aku, aku jg pas lagi hamil anak cewe pas lagi sibuk2nya kuliah: nyusun skripsi di bandung suami di jakarta. 😀

    Like

  5. Pingback: #DearDaughter…I Dedicate My Love For You My Girls.. | dianesuryaman

  6. Maaf ya mbak… Udah dikuat-kuatin bacanya… Tapi sampai “pagi semangat mengejar impian, pulangnya mama lelah, mendengar rentetan kerinduan pada mama, malah membuat mama emosi…” saya ngga kuat membayangkan kesedihan Nabla. Saya seorang ibu yang takuuutt anak saya menderita. Kasihan Nabila…

    Like

  7. Maaf ya mbak… Udah dikuat-kuatin bacanya… Tapi sampai “pagi semangat mengejar impian, pulangnya mama lelah, mendengar rengekan tan kerinduan pada mama, malah membuat mama emosi…” saya ngga kuat membayangkan kesedihan Nabila. Saya seorang ibu yang takuuutt anak saya menderita. Kasihan Nabila…

    Like

Leave a comment