Archives

Ikhlas Inside

Assalamualaikum Sahabats 🙂
Sebenernya bukan gayaku banget si curhat begini. Aku lebih suka berbagi kebahagiaan daripada kesedihan. Tapi setelah dipikir-pikir ini bukan kesedihan, aku justru bersyukur. Menyadari sesuatu yang sebelumnya belum kumiliki. Rasa ikhlas. Dan itu semua berkat bewe ke rumah dua orang blogger, om Nher dan mak Dwi Puspita Nurmalinda. So … terima kasih om … mak.. sudah membuka mata dan hatiku. 🙂

Continue reading

Happy Birthday My Dear Angel

Dear Kak Nadia ku tersayang …
Entah kenapa nggak terpikir sama mama untuk nulis postingan di setiap hari ulang tahun kakak. Yah walaupun sudah lewat 6 ulang tahun, hiks … 😦 nggak ada salahnya mama mulai sekarang. Better late than never kan kak heheh. So mama janji mulai ulang tahun kakak yang ke tujuh ini, mama akan buat postingan khusus di setiap ulang tahun kakak, supaya kelak kalau kakak dewasa nanti, kakak bisa mengenang kisah-kisah indah kakak dalam setiap tulisan mama. 🙂

Continue reading

Berakhirnya Aksi GTM!!

Assalamualaikum sahabats … 🙂

Sudah pernah denger aksi GTM? Sebuah aksi yang dilancarkan si kecil dan bikin kita sebagai orangtua bingung, pusing tujuh keliling, bahkan stres berat. Iyes! GTM adalah gerakan tutup mulut, alias susah makan. Kayanya sih sebagian besar ibu-ibu yang pernah atau lagi punya balita pasti pernah mengalami fase yang menjengkelkan ini. 😦

Continue reading

Bersahabat Dengan Asma

Assalamualaikum sahabats 🙂

Adakah dari kalian yang punya penyakit bawaan sejak kecil? Well, aku punya. Sejak bayi aku menderita asma. Penyakit ini diturunkan dari garis keturunan keluarga mamaku. Ada beberapa sepupuku dari keluarga mama yang juga punya asma. Bedanya saat mereka beranjak dewasa, penyakit ini hilang dengan sendirinya, sedangkan untukku, asma masih betah nagkring ditubuhku entah sampai kapan.

Continue reading

Pentas Akhirussanah KB TKIT Nurul Fikri Sidoarjo

Rasanya baru kemarin mengantar Nadia di hari pertamanya di TKIT Nurul Fikri. Hari Minggu lalu, tepatnya 8 Juni 2013 sekolah Nadia mengadakan pentas akhir tahun (akhirussanah) yang juga menandai berakhirnya masa belajar mengajar tahun ini. Horeee….sebentar lagi kakak Nadia bakalan jadi anak SD nih… Alhamdhulilah ya. 🙂

Continue reading

Sekolah Malam

Akhir bulan lalu ada kegiatan seru di sekolah Nadia. Acara ini sudah di tunggu-tunggu Nadia sejak lama. Saking antusiasnya setiap hari Nadia tanya hari ini hari apa dan tanggal berapa sambil menghitung kurang berapa hari lagi acara yang ditunggunya akan datang. 😉
Acara ini adalah kegiatan tahunan yang diadakan di KB-TKIT Nurul Fikri Sidoarjo, tempat Nadia bersekolah sekarang.

NF logoKB-TKIT Nurul Fikri menerapkan metode BCCT (beyond centers & circle) yang berasal dari Florida, Amerika Serikat. Metode ini menurut para pakar pendidikan anak diyakini mampu merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (multiple intelligences) melalui bermaian yang terarah. Jadi pelajaran disampaikan bukan dengan konsep konvensional duduk manis sementara guru sibuk menjelaskan di depan. So yesterday itu mah. 😛
Kegiatan bermain sambil belajar ini juga menerapkan nilai-nilai agama melalui pendekatan sentra, seperti sentra bahan alam, sentra seni, sentra memasak, sentra ibadah, sentra rancang bangun, sentra main peran, sentra persiapan, dan sentra IT. Pada setiap putaran sentra, akan diambil sebuah tema untuk diperkenalkan kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan kreatif. Nah kebetulan sekali tema putaran bulan lalu adalah “Alamku.”

Dalam tiap sentra ustadzah kelas akan menjelaskan beberapa gejala alam, seperti bagaimana terjadinya siang dan malam, menjelaskan beberapa benda-benda alam, dan sebagainya. Nah puncak dari tema Alamku ini sekolah mengadakan acara Sekolah Malam. Kebayang nggak sih serunya anak usia TK sekolah di malam hari? Berkostum piama dan jalan-jalan keliling lingkungan sekolah sambil menikmati bintang gemintang dan temaramnya sinar rembulan. Malamnya mereka akan makan malam bersama, shalat isya berjamaah, lalu menginap di sekolah untuk anak TK B, sedangkan yang TK A pulang. Sseruuu binggiiiittt. 😉

Persiapan yang Heboh!!
Kebetulan seminggu sebelum Sekolah Malam, Nadia kena flu dan asmanya sempat kumat. Nadia cemas dan sedih, takut nggak bisa ikutan acara yang sudah di tunggu-tunggunya. Nadia pengen sekali menginap di sekolah. Menurut Nadia anak TK B bukan lagi anak kecil tapi anak besar. 😛 anak besar sudah berani tidur sendiri dan nggak nangis saat ditinggal mama heheh. Sebagai emak yang baik, Aku tetep menyemangatinya sambil terus memberi Nadia obat dan madu.

 

mejeng dulu sebelum berangkat ;)

mejeng dulu sebelum berangkat 😉

Akhirnya hari H pun tiba, Nadia masih batuk dan pilek tapi tetep kekeuh ikut menginap di sekolah. Akhirnya ku ceritakan keadaan Nadia pada ustadzah kelas sambil menitipkannya. Kalau sewaktu-waktu Nadia kambuh asmanya, ustadzah akan langsung mengabariku.
Kami pun mulai menyiapkan barang yang harus di bawa sejak pagi. Ada bantal, selimut (bed cover), peralatan shalat, dan tempat minum bertali. Aku juga bawakan obat-obatan yang harus di minum Nadia malam itu. Nadia memilih piama kesayangan yang bergambar Hello Kity. Saat kutanya mau bawa boneka Hello Kity kesukaannya atau nggak dia bilang, “nggak usah, aku kan udah besar. Yang tidur sama boneka itu anak bayi.” Halaaahhh … padahal tiap malem dia bobo sama bonekanya lho heheeh… 😛

ternyata Hello Kitynya ga jadi dibawa ;)

ternyata Hello Kitynya ga jadi dibawa 😉

Serunya Sekolah Malam
Selepas adzan Ashar aku bertanya apakah Nadia masih tetap ingin ke sekolah sedangkan batuknya masih cukup sering. Tetep kekeuh rupanya. 🙂 Baiklah.. kuantar juga Nadia sampai ke sekolah. Dengan bawaan lengkap kami meluncur ke sekolah. Sesampainya di pintu gerbang beberapa ustadzah sudah siap menyambut kedatangan anak-anak. 🙂
Ada yang bawa selimut, bantal, guling, boneka, wuuiiihh heboh luar binasa heheh. Nadia pun langsung bergabung dengan teman-temannya. Sebelum pulang kutitipkan lagi Nadia pada ustadzah, jujur aku rada kuatir melepas Nadia.

Aku takut asmanya kambuh. Nggak semua orang terbiasa menangani serangan asma. Bismillah .. semoga anakku baik-baik.
Malam itu entah berapa kali aku sms ustadzah menanyakan keadaan Nadia. Meskipun ustadzah selalu update keadaan Nadia dan mengabarkan Nadia sehat dan aktif bermain dengan teman-temannya tetap saja aku khawatir. Saat Nadia sedang asyik mengikuti kegiatan demi kegiatan dalam acara Sekolah Malam, si emak nggak bisa tidur memikirkan genduk tersayangnya yang lagi sesak nafas. 😦

Malam pun berlalu meskipun aku nggak bisa tidur nyenyak. Selepas shalat subuh ustadzah mengirimkan foto Nadia yang sedang asyik menikmati sarapan pagi bersama teman-temannya. Acara Sekolah Malam berakhir keesokan harinya pukul 06.00 WIB. Aku dan abang sudah menunggu Nadia di pintu gerbang sekolah. Alhamdhulilah Nadia baik-baik saja dan bisa tidur nyenyak semalam.

sarapan pagi

Sepanjang malam Nadia asyik ngobrol dan bermain dengan teman sekelasnya. Mereka bahkan baru tidur pukul 11.30 malam, saking hebohnya bermain. Alhamdhulilah meskipun batuk-batuk Nadia bisa tidur nyenyak. 🙂 Dalam perjalanan dari sekolah menuju rumah Nadia nggak putus bercerita mengenai serunya kegiatan Sekolah Malam. Mereka shalat berjamaah, makan bersama, jalan-jalan dan melihat bulan dan bintang, juga asyiknya ngerumpi sama teman-teman heheh…

Kegiatan yang bermanfaat dan seru ya. Mengajarkan banyak secara langsung tanpa banyak teori sekaligus menanamkan kemandirian. Siapa yang nggak betah kalau sekolahnya asyik begini ya. Pantesan aja selalu semangat sekolah. 😉

Emak Pendongeng Itu Keren!!

“Jeng Nadia suka baca buku ya?” tanya seorang tetangga yang hari itu main ke rumah sambil menemani anak bermain dengan Nadia.
Rupanya sang ibu sejak tadi melihat koleksi buku Nadia yang lumayan banyak. “Iya, dari kecil aku suka bacain dongeng ke Nadia, jadi bukunya udah lumayan banyak,” jawabku menjelaskan.
Singkat cerita ternyata si anak tetangga tak pernah dibacakan cerita oleh sang ibu. Alasannya si nggak pintar mendongeng dan malas juga. Kasihan betul anaknya, aku membatin. Menurutku memperdengarkan dongeng pada anak-anak itu sangat bermanfaat. Itu sudah terbukti padaku, dan insyaallah akan kuteruskan kebiasaan ini pada anak-anakku.

Berawal dari Masa Kecilku

bapak dongeng dunia

bapak dongeng dunia

Saat aku masih kecil dulu, ketika papa masih menjadi dokter umum dan belum banyak kesibukan, beliau sering membacakan kami cerita dongeng. Sebelum tidur siang atau malam papa akan duduk bersama kami dan menceritakan kisah-kisah seru di negeri dongeng. Cerita kesukaanku adalah petualangan si kancil dan Snow White. Saat mendengarkan cerita papa, imajinasiku menjelajah mengunjungi negeri dongeng yang indah dan penuh dengan tokoh ajaib. Negeri dongeng itu memang sangat mempesona, seperti kata Barney, anything can happened in the land of make believe. 😉 Saking semangatnya mendongeng, Papa bahkan tak canggung menirukan suara kancil, pak buaya, dan beberapa tokoh imajinatif dalam dongeng. Suara dan ekspresi papa membuat imajinasi kami semakin hidup dan membuat kami tertawa terbahak-bahak. Ahh jadi teringat masa kecil yang indah hehehe. 🙂
Lucunya hal serupa seperti terulang lagi beberapa tahun ini. Ketika cucu-cucu papa berkumpul di rumah saat liburan, papa pun membacakan dongeng untuk mereka. Semua cucunya akan duduk dengan wajah penasaran sekaligus antusias mendengarkan cerita dari Jid nya (sebutan untuk kakek dalam bahasa Arab). Acara mendongeng ini membuat Jid menjadi idola dimata cucu-cucunya, terutama Nadia. 😉
Beranjak SD, saat aku sudah mulai lancar membaca papa menghadiahi aku dan kakakku buku kumpulan dongen karya Hans Christian Andersen, yang juga dikenal sebagai bapak dongeng dunia. Itu adalah buku favoritku sepanjang masa. Ada banyak cerita seru dalam buku itu seperti Cinderella, Kucing Bersepatu Boot, Putri Angsa, dan lain-lain. aku ingat saat papa membacakan sebuah cerita berjudul “Gadis Penjual Korek Api,” aku menangis tersedu membayangkan penderitaannya. Aku sangat mencintai buku itu, sayangnya saat kami pindah ke Kalimantan buku itu hilang entah kemana. 😦

Manfaat Mendongeng
Satu hal yang aku sadari hingga hari ini kebiasaan mendongeng ternyata membawa banyak manfaat bagi perkembanganku. Berkat dongeng aku sudah mencintai buku sejak kecil, imajinasiku pun terasah, bahkan sejak kecil aku tertarik untuk menuliskan imajinasiku, meskipun hanya beberapa yang berhasil masuk dalam Majalah Dinding dan Majalah sekolah (karena nggak pede sih sebenernya heheh).

Menyadari banyaknya manfaat mendongeng, semenjak hamil aku sudah bertekad akan menjadikan buku sebagai teman pertama Nadia dan membacakannya dongeng setiap hari. Sebelum tidur siang dan malam, Nadia akan memilih sebuah buku untuk kubaca. Salah satu cerita kesukaan Nadia adalah “Tiga Babi Kecil.” Nadia selalu tertawa saat aku menirukan suara srigala yang meniup rumah ketiga babi kecil. Meskipun belum bisa dibilang pendongeng professional, aku selalu all out saat mendongeng (*halaahh). Aku tak malu berimprovisasi di depan Nadia, menirukan suara binatang, memasang wajah jelek dan lucu sambil tertawa ala nenek sihir. 😛 Tapi tentu saja pesan moral yang terkandung dalam cerita tak lupa kusisipkan, toh itulah inti dari cerita dongeng kan. 😉 Saat mendongeng menjadi quality time bagi kami. Saking pentingnya kegiatan ini, Nadia nggak akan bisa tidur sebelum dibacain dongeng, hadeeeuuhhh.
Saat aku ingin mengajarkan pentingnya berbagi atau bagaimana bersikap terhadap mahluk lain, aku memilih media dongeng sebagai perantaraku. Pesan yang ingin disampaikan dapat lebih mudah diterima anak-anak. Toh dunia anak adalah dunia bermain dan cara terbaik untuk belajar adalah dengan bermain juga. 😉 Selain dapat menyisipkan ilmu baru dan pesan moral, secara tak langsung dongeng dapat menambah kekayaan bahasa pada anak-anak. Apabila Nadia menemukan kata yang tak dipahaminya, Dia akan bertanya artinya dan satu kosakata baru masuk dalam otak cerdasnya. 🙂 Dalam bukunya “Keajaiban Mendongeng,” Heru Kurniawan mengatakan anak yang intens membaca atau dibacakan dongeng memiliki kemampuan moral dan social yang lebih baik dibanding anak yang belajar moral dan social dari game (2013: 80).

nadia and book
Melihat antusiasme Nadia pada dongeng aku jadi makin semangat belajar mendongeng. Untuk memperkaya bahan cerita aku pun mendownload aplikasi mendongeng di smartphone ku, membaca kumpulan dongeng yang ada di blogdongenganak, bahkan menciptakan ceritaku sendiri. Salah satunya pernah jadi juara tiga dalam lomba dongeng di blogdongeng loh. (pamer.com) 😛 Aku juga mulai belajar menulis cerita anak yang baik dan menarik seperti buku cerita karya mak Hastira yang keren ini. Nadia pasti akan senang sekali kalau kubacakan buku ini (*modus). 😛
Alhamdhulilah sekarang kemampuan membaca Nadia sudah maju pesat. Selain dari pelajaran yang di dapat di sekolah, kebiasaan kami membaca dongeng juga menambah semangatnya membaca. Bahkan kadang kini kami bertukar peran, Nadia yang membacakan dongeng dan aku yang mendengarkan hehehe. Siapa tahu kelak Nadia akan menjadi pendongeng professional yang diundang keberbagai acara hingga ke manca negara. Semoga kelak Nadia tumbuh menjadi anak yang sholihah dan cerdas, amiiin. 🙂

“Dongeng hakikatnya adalah media untuk semakin mendekatkan anak dengan orangtua. Dongeng adalah ruang bagi anak dan orang tua bermain dalam dunia kata dan imajinasi. Maka orangtua idealnya mahir mendongeng.” (Kurniawan, 2013: 107)

banner GA dongengTulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Semua Tentang Dongeng

Geek Mom in a Cool Bag

Hello everyone!!🙂

Punya barang kesayangan yang di koleksi nggak? Kebiasaan mengoleksi sesuatu biasanya di dominasi oleh kaum Hawa ya, meskipun nggak salah juga sih kalau bapak-bapak berminat mengkoleksi sesuatu (asal jangan koleksi istri). 😛 Speaking of the devil .. aku pun punya koleksi barang yang aku sukai. Sebuah barang yang I cannot live without lah pokoknya. Sebuah barang yang menjadi salah satu aksesoris wajib seorang perempuan. Hayoo siapa yang tau? 😉

Continue reading

My Mom is Amazing

Ibumu…. Ibumu…. Ibumu…. Kemudian ayahmu.

Selamat hari Ibu untuk semua ibu di Indonesia. 🙂 Mahluk yang satu ini memang sungguh sangat special, saking spesialnya hingga Allah memberi kemuliaan dan posisi yang tinggi padanya. Perempuan tangguh dan kuat dengan hati yang selembut sutra dan cinta yang bahkan melebihi dalamnya samudra. Ia hanya memberi, dengan penuh ketulusan, tanpa pernah berharap balasan sedikit pun.

Aahhh… bagaimana caraku menggambarkan perempuan yang luar biasa ini. Aku biasa menyebutnya mama, seorang perempuan cantik, lembut dengan hati dan cinta yang luar biasa besar pada anak-anaknya. Begitu banyak kenangan bersamanya yang ingin kurangkai dalam keranjang berisi cinta yang seringkali menjadi obat saat rindu melanda. Hal-hal kecil yang nampaknya sederhana tapi sungguh melekat dihati., itulah yang membuatnya begitu special.

Sejak kami kecil, setiap kali melepas kepergian kami ke sekolah atau kemanapun, doa panjang akan selalu di panjatkannya. Mama akan berdiri di di depan gerbang, sambil mendoakan kami dengan penuh ketulusan hingga sosok kami menjauh. Kebiasaan itu masih terus dilakukannya hingga saat ini. Mama yang bangun ditengah malam saat asma ku kumat, padahal kamarku berada diatas dan jauh dari kamar mama. Aku kadang tak habis pikir bagaimana mama bisa tahu asmaku sedang kumat malam itu. Mama selalu tahu apa yang terjadi pada anaknya, meskipun bila kami tak berkata apapun. Mama yang selalu bangun di sepertiga malamnya, memanjatkan doa bagi papa dan ketiga anaknya. Doa yang selalu menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaan kami semua. Mama yang akan terus saja membacakan buku pelajaran meskipun aku tak memperhatikannya. Mama yang selalu menghargai anak-anaknya, tanpa pernah membeda-bedakan. Dan, tentunya masakan mama adalah makanan terenak di dunia karena diramu dengan bumbu cinta. 🙂

Dari ketiga anaknya, aku lah yang punya sifat berbeda, namun tetap tak mengurangi kadar cinta mama padaku. Meskipun aku ini nakal dan sedikit ajaib, hehehe… tapi aku lah yang paling rajin memberi mama hadiah di hari ibu. Aku memang romantic (tsaahhh) dan selalu suka memberi perhatian lebih pada orang-orang yang kucintai, terlebih mama. Hadiahnya mungkin sederhana, setangkai bunga buatan sendiri, atau sebuah kupon gratis pijat selama seminggu, sebatang coklat, selembar puisi, tapi ada cinta tulus yang ingin kuberikan pada mama seorang. Senang sekali rasanya melihat wajah mama yang sumringah bahhkan meneteskan air mata melihat hadiah pemberianku. Bagiku itu adalah kebanggan tersediri. semoga keromatisanku itu menurun pada Nadia yah. 😉

Hubungan kami sempat renggang dimasa ABG ku. Gejolak darah muda seringkali membuatku menentangnya. Pertengkaran dan perselisihan menjadi acara rutin kami. 😦 Menyesal sekali bila mengingat masa suram itu, semoga Allah mengampuniku yang telah berulang kali menyakiti hati mama. Rasanya ingin melakukan sesuatu agar bisa mengobati luka hati yang mama sempat rasakan akibat kenakalanku. Semoga aku diberi kesempatan untuk membahagiakannya dan membuatnya bangga. Seperti nama yang telah disematkannya padaku. Muna, yang artinya cita-cita, aku ingin apapun yang mama cita-citakan dapat kupenuhi. Amiin.

Kini setelah aku menjadi seorang ibu, aku menyadari betapa besar arti cinta seorang ibu. Ibu bisa menjelma menjadi apapun demi anak-anaknya. Seorang ibu, tukang masak, penjahit, supir, manager, guru, pendongeng, pelawak, bahkan bodyguard, dan mama ku sudah melakukan semuanya dengan amat sangat baik. Aku berharap bisa meneladani kehebatan mama, meskipun hanya sedikit.

Selamat hari ibu ma.. Maafkan semua kesalahanku ya. Terima kasih untuk seluruh cinta dan doanya, smeoga Allah senantiasa menjaga setiap langkah mama, memberikan mama kesehatan dan kebahagiaan, amiinn. Doa mama yang selalu kutunggu dan selalu jadi senjata pamungkasku di segala suasana. Semoga Allah memberikan kita umur yang panjang dan barakah, dan kesempatan untukku membahagiakan mama dan papa, amiinn. I love u mama. 🙂