Hello everyone!!🙂
Punya barang kesayangan yang di koleksi nggak? Kebiasaan mengoleksi sesuatu biasanya di dominasi oleh kaum Hawa ya, meskipun nggak salah juga sih kalau bapak-bapak berminat mengkoleksi sesuatu (asal jangan koleksi istri). 😛 Speaking of the devil .. aku pun punya koleksi barang yang aku sukai. Sebuah barang yang I cannot live without lah pokoknya. Sebuah barang yang menjadi salah satu aksesoris wajib seorang perempuan. Hayoo siapa yang tau? 😉
Yup, jawabannya adalah tas. Entah sejak kapan aku mulai mencintai barang yang satu ini, yang jelas sekarang aku sudah nggak bisa hidup lagi tanpanya. Bagiku tas adalah barang yang wajib ikut serta kemana pun aku pergi. Mungkin terdengar agak ekstrim dan lebay untuk beberapa orang tapi bagiku rasanya tas bisa meningkatkan rasa percaya diri. Perfect bag makes perfect day. 😉
Saat SMP dan SMA dulu aku punya beberapa tas ransel yang kupakai ke sekolah. Alasannya simple aja, supaya nggak bosan dan meningkatkan semangat belajar (*halahh). Beranjak menjadi anak kuliahan hingga sekarang, koleksi tasku mulai berubah haluan. Tas-tas cewek yang lucu dan girly dengan berbagai warna memenuhi lemariku.
Apa tidak ada yang complain dengan kebiasaan ini? Wuaahh jangan ditanya deh. Mama dan suami seringkali complain setiap kali melihatku beli tas baru. Tapi kalu sudah cinta mau bilang apa?? I could always come up with a good explanation for a good bag. 😉
Sejak aku bisa cari uang sendiri, entah kenapa sebagian gaji pertamaku selalu berubah wujud menjadi tas. Gaji pertamaku sebagai guru privat Bahasa Inggris dan penerjemah di sebuah rental computer sukses menjadi tas. Begitu seterusnya hingga pekerjaan terakhirku sebagai dosen di sebuah Universitas di Semarang. Sepertinya sudah refleks dalam kepala, ada uang berarti beli tas baru. 😛 Dulu beberapa mahasiwa bahkan menyebutku “Miss Matching” karena aku selalu memakai tas yang senada dengan warna baju yang kukenakan. 😛
Kalau tokoh Athaya dalam novel Geek in High Heels tergila-gila pada high heels dan merasa kena sindrom Shoe Fetishism, mungkin aku juga menderita sindrom Bag Fetishism. 😉 Saat membaca sebuah adegan dimana Athaya meletakkan high heels diatas meja kerja, bahkan menghirup aroma sepatu baru yang khas, aku terkekeh geli mengingat kebiasaanku yang hampir sama. Ketika moody ku muncul, aku suka menjejer koleksi tas yang kupunya, membersihkan mereka sambil sesekali mengaguminya (*edisi emak labil :P).
Athaya mengoleksi high heels branded yang pastinya punya harga selangit. Sedangkan aku cukup bahagia dengan tas KW 1. 😛 Bukannya nggak ingin punya tas Louis Vitong, Gucci, atau Prada tapi memang budgetnya nggak ada. 😦 Tak penting apakah tas itu bermerk atau tidak, selama nyaman dipakai dan modelnya aku suka pasti akan dengan senang hati kumiliki. 🙂
Sampai kapan kebiasaan ini akan dipelihara? Well, selama masih ada produksi tas-tas cantik, selama itu pula aku akan mengoleksi tas. Menjadi SHAM (stay at home mom) yang sebagian waktunya habis di rumah tidak menjadi halangan untukku mencintai aksesoris yang satu ini. Aku masih tetap seorang perempuan atau lebih tepatnya emak gaul yang harus tetap matching antara outfit dan tasnya toh. 😉
If shoes addiction makes Athaya Geek in a High Heels, I guess bags make me Geek Mom in coolbags. 😉
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Writing Contest “Me Versus The Geek Athaya”
Sama…aku juga suka tas. Terutama backpack kalau untuk travelling dan daily needs. Lebih ringkas 😀
LikeLike
Backpack jf penting bgt. Aku jg lagi nabung nih pgn beli Backpack eiger kn enak kl traveling, tapi harganya lumayan say, 800 ribu..
LikeLike
Backpack Deuter apalagi ya Mak…hehehe…tapi kualitasnya oke 🙂
LikeLike
Wiww.. Mak Munaa.. pinjem satu dong hand bag nya :p
sukses kontesnya yaa
LikeLike
Hahaha.. Sini.. Sini tak Pinjemin.. Mau yg mana?
Makasih ya mak 🙂
LikeLike
Nggak aah… maunya dikasih wkwkwk *ngelunjak malahan*
LikeLike
tasnya banyak pasti ya mbak, kalau ada yang udah bosne dilempar kesini hehehe. Good luck ya mbak
LikeLike
Hihihi… Boleh deh 😉
LikeLike
waaaa… tas nya buanyak. Kalo saya pergi2 seringnya gak bawa tas.
LikeLike
Hehe.. Begitulah. Kalo aku pergi ga bawa tas ko rasanya gimana gitu, kurang lengkap aja 😛
LikeLike
tasnya cantik2, Muna.. yg ungu apalagi…hehe… sukses di GA ini yaa…
LikeLike
Nah itu yg ungu favorit ku bgt Mbak 🙂
LikeLike
Saya kira mencium sepatu yg baru dipake. Hihihi
Emmm, koleksi saya apa, ya. 😀
LikeLike
cantik-cantik ya tasnya… 🙂
LikeLike
Makasih mak 😉
LikeLike
selama kerja, aku belum pernah beli tas
tas yang kupake masih dari jaman kuliah…. 😀
LikeLike
Aku jarang beli tas. Kalau sudah pake satu itu ya udah, dipakai sampai buluk & tas ku murah2. Tas yg sekarang agak mahalan, tapi dibeliin suami wkwkwkkkk
LikeLike
Murah mahal gq jd soal si Mbak Kalo aku, selama nak dipake modalnya pas di hati ya dibeli 😉
LikeLike
Kapan-kapan nulis tentang ats dooooong. Aku gak punya tas yang bener-bener aku suka sekarang. Ada yang aku suka modelnya, eh, gak cukup kalo diapke buat ngebawa perlengkapan bocah kalo jalan-jalan. Ada yang aku suka karena gede, eh, model ama warnanya bikin mata kicer. *curhat* Jadinya kadang kalo jalan-jalan, saya suruh anak saya bawa perlengkapannya sendiri di tas masing-masing trus saya tinggal ngantongin dompet. Tapi kan … kan, jadinya penampilan kurang ketjeh karena gak pake tas. 😐
LikeLike
Sama Mbak, aku juga bawain anakku tas sendiri, semua barang dia masuk situ jd si emak ttp bisa kece dgn tas kesayangan 😛
LikeLike
Koleksi tasnya banyak bingits Mak..
Eh, aku suka banget tuh foto yang paling bawah… keren Mak!
Gutlak utk lombanya yaa
LikeLike
Hahaha.. Jgn salah pokus latin ftoku mak (*kegeeran) 😛
LikeLike
Aku juga suka koleksi tas …hihihihi..dasar emak2 yaaa…
LikeLike
Emak2 mang ga bisa dipisahkan dr tas deh.. Slg melengkapi 😛
LikeLike
Idiih..perlu datang ke teraphist penyembuh kecanduan tas kali hihihi
LikeLike
Hihihi… Sepertinya begitu mak 😛
LikeLike
Mak, aku suka tas stripes merah putih itu. Lucu banget. hihi
LikeLike
Hihihi… Sebenarnya itu warnanya fusia garis2 putih mak, tp mang lucu bgt 🙂
LikeLike
para emak dan tas itu ibarat sayur dan garam, hehe…
LikeLike
Hahaha… Perumpamaan yg pas sekali pak. Sungguh bahagia ada bpk2 yg mengerti kebutuhan sang istri 😉
LikeLike
Wahh..kalau saya ga telaten mak merawat tas banyak2, jadi saya kalau lagi pake tas ya itu lagi itu lagi, kalau udah rusak baru beli lagi.. :))
LikeLike
Mbak, koleksi tasnya banyak juga ya?
Wanita dan tas memang tak terpisahkan ya Mbak? Itu sih yang juga saya lihat pada istri saya…
Nah, belakangan saya iseng2 beli tas juga buat saya sendiri. Tas kecil saja.
Eh ternyata enak juga ya bawa tas. Hp, tablet, kamera saku, charger, notes kecil, ballpoint bisa masuk dan jadi ringkas dibawanya…
Salam,
LikeLike